Minggu, 17 September 2017

Leut Masyarakat Sunda Kasepuhan Cicarucub Lebak Banten

Leuit sebagai lumbung padi merupakan bangunan yang letaknya terpisah dari rumah. Atap leuit berbentuk perisai (susuhunan panjang) yang ditutupi oleh daun nipah, kirey , hateup eurih (alang-alang). Bagian bawah leuit memiliki kolong, dulu kolong ini agak tinggi karena untuk menghindari gangguan binatang buas, sementara sekarang ini agak rendah yaitu sekitar 50-100 cm. Adanya kolong fungsinya di antaranya untuk menghindari lembab, karena kelembaban yang tinggi akan cepat merusak padi (busuk). Pintu leuit berada di bagian atas, sehingga menaikinya harus pakai taraje (tangga). Hal ini adalah untuk keamanan menyimpan padi agar letak padi dapat ditata sedemikian rupa. Selain itu, dengan posisi pintu di bagian atas adalah untuk keamanan dari gangguan manusia dan binatang seperti tikus yang suka memakan padi. Dan sekarang ini untuk mencegah dari gangguan tikus selain pintunya di bagian atas juga pada sekeliling bagian tengah dipasang papan dengan lebar kurang lebih 50 cm, yang dipasang dengan penguatnya diletakkan pada bagian atas. Upaya ini dilakukan untuk menghindari tikus memanjat. Ukuran leuit, panjang kurang lebih 3 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 1,5 meter. Ukuran leuit sebesar ini dapat menampung sekitar 250 ikat padi (geugeus). Penyimpanan padi di leuit dilakukan setelah padi yang dijemur di lantayan kering. Padi tersebut kemudian diangkut dari lantayan ke leuit menggunakan rengkong. Pengangkutan dilakukan pada sore hari setelah mengerjakan pekerjaan lainnya. Pengangkutan ini biasanya dilakukan oleh kepala keluarga dan anak laki-lakinya serta dibantu oleh beberapa tetangga apabila padi yang dimasukkan ke dalam leuit jumlahnya
banyak
.

Selasa, 29 Agustus 2017

Pakaian Adat Masyarakat Baduy


Busana Masyarakat Baduy
Pakaian adat masyarakat Baduy, bagi perempuan mengenakan busana kebaya atau busana khas pakaian adat wanita pada masyarakat Sunda sedangkan bagi laki-laki mengenakan celana panjang hitam dan pakaian panjang hitam atau mengenakan pakaian celaja dan baju pangsi yang merupakan pakaian adat laki-laki pada masyarakat Sunda dengan kepala mengenakan iket. Selain itu, bagi laki-laki biasa juga mengenakan celana panjang dan busana lengan panjang yang berwarna putih dilengkapi dengan iket. Ikat  kepala disebut telekung, kadang disebut koncer atau roma, ikat kepala ini hasil tenun masyarakat Baduy. Sedangkan baju putih berlengan panjang tanpa kerah disebut kutung atau jamang sangsang, pada bagian pinggang terdapat ikat pinggang yang berupa selendang kecil yang disebut beubeur. Pada bagian bawahan mengenakan sarung warna nila bergaris putih dipakai sebatas dengkul yang disebut samping aros.

Rumah Tradisional Masyarakat Baduy


Masyarakat Baduy hidup secara kolektif di kawasan Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Masyarakat Baduy dikatakan pula sebagai masyarakat adat yaitu masyarakatnya memiliki kesamaan, salah satunya dalam bentuk rumah tinggal (imah) seperti rumah tradisional dengan atap ijuk dan seluruh bangunan terdiri atas kayu dan bambu. Tidak boleh ada kaca, televisi, dan lain-lain. Tata ruang bagian depan bale-bale, ruang tamu, kamar, dan dapur.

ROBOTIK Permainan Menyenangkan dan Ngilmiah

Permainan Modern "Robotik"
Robotik adalah istilah sederhana permainan elektronika yang menggerakan sebuah alat melalui alat kontrol. Permainan ini selain menyenangkan juga membuat para putra dan putri mengenal sistem kerja elektro yang bisa menggerakan sebuah benda dalam hal ini ban. mobil-mobilan yang dirakit sederhana kemudian di atas punggungnya dipasangi komponen elektronik yang menjadi otak sebuah benda menjadi bisa bergerak. Putra-putri sebelum memainkan roboti juga dididik bagaimana cara membuatnya dan juga sistem kerjanya. Si anak sejak kecil sudah diperkenalkan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga tidak akan gagap teknologi (gaptek). Robotik yang sudah dibuat kemudian dilombakan di suatu tempat tentunya dengan klub-klub yang berada di sekolah misalnya di SD dan SMP. Untuk merangsang dan memberikan semangat kreativitas biasanya panitia menyediakan hadih berupa tropi piagam dan lain-lain. Robotik adalah permainan modern yang menyenangkan dan membuat si anak belajar ilmu pengetahuan dan teknologi.


Kesenian Tradisional Rebana Biang

Rebana Biang
Kesenian Rebana Biang disinyalir mulai ada di Jakarta Selatan pada tahun 1825. Kesenian ini dibawa oleh Haji Damung dari Banten ketika beliau hijrah ke Jakarta untuk mengajar ngaji. Kesenian ini pernah jaya  pada tahun 1950 ketika itu ada seorang ronggeng dalam grup kesenian Rebana Biang pimpinan Bang Sa'anan, yang dapat menghipnotis penonton sehingga tidak mau beranjak dari tempat duduknya mulai pukul 20.00 sampai pukul 04.00. Setelah itu, sempat tidak berkembang, dan muncul kembali pada tahun 1974 ketika Gubernur Ali Sadikin menghidupkan kembali budaya Betawi. Kesenian ini menggunakan alat musik terdiri atas rebana gendung, rebana kotek, rebana biang, dan kecrek. Kesenian ini biasanya mengiringi tari blenggo dan topeng blantek. Busana para pemain menggunakan pakaian adat Betawi atau pakaian koko dan celana pangsi dengan kopiah, sarung diselendangkan di leher, dan sorban yang dililitkan di leher. Syair lagu yang dilantunkan dalam kesenian Rebana Biang lagu Betawi seperti Jali-jali dan Kicir-kicir, lagu Sunda seperti Sorban Palid dan Bang Haji, dan lagu Arab seperti Maulana dan Dzikir. Kesenian ini biasa melakukan pagelaran dalam hajatan pernikahan, sunatan, peresmian gedung, ulang tahun, pesta rakyat, dan hajatan lainnya. Kesenian ini bisa ditampilkan di dalam rumah, halaman rumah, lapangan, panggung, gedung, dan aula. Adapun yang menjadi maestro kesenian Rebana Biang adalah Pak Engkos.

Kesenian Tradisional Angklung dan Kendang Pencak

Angklung adalah salah satu kesenian tradisional milik bangsa Indonesia, begitu pula kendang pencak. Alat musik angklung pertama kali diperkenalkan oleh seniman Sunda bernama Daeng Sutigna. Kini kesenian tradisional angklung membooming setelah dikelola dan digarap dengan baik oleh Mang Ujo di Saung Ujo jalan Padasuka Bandung. Kesenian angklung ini dapat dikolaborasikan dengan berbagai alat musik lainnya termasuk dengan alat musik kendang pencak. Hasilnya dapat disimak dan sama-sama didengarkan dalam cuplikan video ini, pada saat mengiringi lagu Sunda.......mantaaap.


Senin, 04 November 2013

PERMAINAN  ANAK

(Kaulinan Barudak)

 
 Momobilan
      Kehidupan di perkotaan dengan pedesaan sangat kontras di antaranya bisa dilihat pada salah satu budaya tradisional permainan anak atau kaulinan barudak. Di kota, permainan anak pada umumnya sering kita jumpai seperti main bola, main sepeda, dan main game (PS). Kalaupun ingin melihat permainan anak hanya bisa dilihat di sekolah manakala sang anak sedang beristirahat, itu pun permainannya sangat terbatas.
        Beda lagi dengan anak-anak di pedesaan, mereka masih banyak waktu bermain dan berkumpul dengan sesama umurnya untuk bermain di lapangan, halaman rumah, teras rumah. Mereka bermain memanfaatkan waktu luang yaitu sore hari dan pada hari-hari libur seperti hari sabtu, minggu, dan hari-hari besar.
       Permainan anak (kaulinan barudak) dalam permainannya dibagi menjadi permainan perorangan dan beregu. Permainan perorangan adalah jenis permainan yang dilakukan perorangan atau perindividu. Jenis permainan ini tidak membutuhkan kerjasama dan kekompakan. Tapi yang dibutuhkan adalah keterampilan, keahlian, kecekatan, ketepatan, dan keakuratan. Sedangkan jenis permainan beregu sangat mengandalkan kerjasama, kekompakan, dan strategi. 
        Awal permainan biasanya dilakukan pemilihan siapa yang harus main duluan. Pemilihan dapat dilakukan dengan hompimpah, sut, atau dengan melemparkan koin. Permainan baru selesai apabila mereka sepakat untuk berhenti atau istirahat atau sudah mendapatkan pemenangnya.. 
       Karena permainan ini bersifat kolektif sehingga akan didapatkan nilai-nilai yang terkandung dalam permainan ini, di antaranya adalah memupuk keterampilan, kebersamaan, gotong royong, kemandirian, sportivitas, kejujuran, keuletan, toleransi, tenggang rasa, berjiwa besar, dan tanggung jawab. Permainan anak ini selain menyenangkan juga menyehatkan dan menguatkan otot serta kesabaran dan tenggang rasa.
  
Bermain Layangan

Anak Perempuan sedang Maen Gambar